5.3 Don’t overthink

Saya banyak sekali menerima pertanyaan yang isinya kira-kira seperti ini:

“Bli, apakah saat ini masih worth belajar PHP?”

“Bli, di Australia bahasa pemrograman yang banyak dipakai apa ya?”

“Bli, bagusan belajar lewat video, blog atau buku ya?”

Dalam hati saya ingin bertanya balik “Kalau saya beri jawaban X, trus bagaimana?”

Apakah kalau saya bilang PHP sudah ketinggalan zaman, maka semua akan berbondong-bondong belajar Golang dan langsung sukses?

Atau kalau saya bilang NodeJS banyak dipakai di Australia maka pasti akan mendapatkan pekerjaan di sana?

Kalau saya bilang bagusan belajar dari buku, apa kamu akan menolak ikut kursus online?

Saya mengerti dan memahami sekali pertanyaan seperti itu, begitu juga dengan alasan di baliknya. Adalah pertanyaan-pertanyaan untuk mencari jalan pintas.

Namun pada kenyataannya, cara sukses menjadi programmer sama dengan cara sukses menjadi investor, it’s a long term game. Adalah permainan jangka panjang, yang sukses adalah mereka yang konsisten.

Tidak peduli bahasa apapun yang ingin kamu pelajari, tidak perlu ragu. Semua bahasa, framework atau tools pasti ada penggunanya. Kalau sudah ahli, hanya tinggal menunggu waktu sebelum kamu menemukan pekerjaan yang sesuai.

Belakangan ini saya belajar bahasa Elixir dan Phoenix untuk pengembangan web, apakah kamu pernah mendengar tentang mereka berdua? Apakah sering dibahas para influencer di Youtube atau sosmed?

Tidak! But I don’t care. Yang terpenting adalah saya menginginkannya.

Prinsip yang sama juga berlaku untuk media belajar. Manfaatkan semua media yang ada. Tidak ada satu media pun yang lebih superior dibandingkan yang lain. Saya selalu belajar dengan memadukan semuanya.

Last updated